Minggu, 12 Desember 2010

Materi Pembelajaran


Kalimat (1) tidak memiliki kesatuan gagasan karena kalimat tersebut tidak memiliki subjek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subjek, melainkan keterangan. Oleh sebab itu, agar kalimat tersebut efektif frasa di dalam harus dihilangkan. Dengan demikian, kalimat tersebut berubah menjadi kalimat (2).
Kalimat (3) tidak efektif karena tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Predikat menolong merupakan predikat aktif, yakni menggunakan imbuhan meng-, sedangkan dipapahnya merupakan predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-. Karena itu, kalimat tersebut harus diubah sehingga akan menjadi kalimat yang memiliki kesejajaran (paralel) seperti kalimat (4) atau (5).
Ketidaklogisan kalimat (6) disebabkan oleh pemakaian kata mengajar. Bahasa Indonesia bukanlah benda hidup yang bisa diajar. Agar kalimat itu logis, predikat tersebut harus diubah menjadi mengajarkan seperti contoh (4) atau (5)
Contoh:
(1) Sebelum hujan turun dengan derasnya, aku sudah sampai ke rumahnya.
(2) Gadis yang bernama Anti itu sedang belajar menari.
(3) Petani yang rajin bekerja itu sedang bertanam jagung kualitas unggul di pekarangan rumahnya yang luas itu.
(4) Ayahnya adalah seorang guru SD yang sangat jujur dan sederhana.
(5) Meskipun hidupnya menderita, ia tetap tersenyum kepada setiap orang.
(6) Sikap Negara-negara Barat yang melarang warganya bepergian ke ASEAN, terutama ke Indonesia, dikritik oleh para pemimpin ASEAN dengan meyebutkan bahwa itu sebagai hal yang tidak perlu.
(7) Sejak lahirnya konsep pemikiran baru dalam ilmu kedokteran, yang dicetuskan oleh professor Linus Pauling, yakni tentang orthomolecular medicine yang dasarnya adalah studi biologi molekulernya sebagai sains dasar, penelitian-penelitian medis diarahkan pada molekul-molekul yang secara normal biologis-fisiologis ada dalam tubuh mereka.
(8) Penelitian-penelitian mutakhir memusatkan perhatian pada makanan dari soya, yang ternyata dapat mencegah kanker payudara.
(9) Sekalipun udara dingin berhembus, orang tetap berduyun-duyun membeli karcis pertunjukan drama “Surapati”.
Kesinambungan pembangunan hanya mungkin dilaksanakan jika ketahanan nasional dan kualitas trilogi pembangunan meningkat.
(2) Ririn sedang makan roti.
(3) Kemarin Ririn makan.

Syarat-syarat dalam membuat Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali
gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Kriteria kalimat efektif :
1. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
2. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
Syarat pertama bagi kalimat efektif mempunyai struktur yang baik. Artinya kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subjek dan predikat, atau bisa di tambahkan dengan objek, keterangan dan unsur-unsur subjek, predikat,objek, keterangan, dan pelengkap melahirkan keterpaduan arti yang merupakan ciri keutuhan kalimat.
-       Subjek adalah unsur yang melakukan suatu tindakan atau kerja dalam suatu kalimat.
-       Predikat adalah sebagai unsur kata kerja.
-       Objek adalah Unsur yang dikenai kerja oleh subyek.
-       Keterangan dapat berupa keterangan waktu ataupun tempat selama kejadian.
-       Pelengkap adalah unsur yang melengkapi kalimat yang tak berobyek.
-Syarat-syarat kalimat efektif: (memiliki)
1. Kesepadanan dan Kesatuan,
Untuk dapat mencapai kesepadanan dan kesatuan dalam kalimat efektif, perlu di perhatikan beberapa hal karena kesepadanan ini memiliki ciri.
- Memiliki fungsi Subjek dan predikat
- Kata penghubung intrakalimat dan antarkalimat
- Gagasan pokok
- Penggabungan dengan menggunakan “yang”, “dan”
- Penggabungan Menyatakan “sebab”, “waktu”
- Penggabungan kalimat yang menyatakan hubungan akibat dan tujuan

2. Kesejajaran : penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial.
3. Penekanan dalam kalimat
Seorang pembicara biasanya akan memberikan penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meninggikan suara dan sebagainya pada bagian kalimat tadi.
4. Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang di anggap tidak diperlukan. Kehematan itu menyangkup gramatikal dan makna kata.
5. Kevariasian
Dalam menulis sebuah tulisan, kevariasian sangatlah penting. Hal tersebut di karenakan, apa ila tulisannya panjang, pembacanya akan merasa bosan. Oleh karena itu kevariasian sangatlah penting, agar sang pembaca tidak merasa jenuh saat membaca tulisan sang penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar