Rabu, 17 November 2010

huMOR

BELAJAR POLITIK
MACAM-MACAM -ISME
KOMUNISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda berikan dua-duanya kepada pemerintah, dan kemudian pemerintah menjual susunya kepada anda.

SOSIALISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda berikan dua-duanya kepada pemerintah, dan kemudian pemerintah memberikan susu kepada anda.

NAZIISME:
Kalau anda punya dua sapi, pemerintahmenembak anda dan mengambil kedua sapi anda.

FACISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda mengambil susunya dari kedua sapi anda, dan memberikan setengahnya kepada pemerintah.

NEO-DEALISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda bunuh satu, anda perah yang satunya dan buang susunya ke got.

KAPITALISME:
Kalau anda punya dua sapi, anda menjual satu ekor sapi dan membeli satu ekor banteng.

KONCOISME:
Anda punya dua ekor sapi, anda bekerja sama dengan salah satu ekor sapi itu untuk membunuh sapi yang lain dengan tujuan agar sapi itu tidak punya saingan dalam menghasilkan susu, sehingga susu sapi anda menjadi Satu-satunya susu sapi di daerah itu.
=======================================================================================================================

BERENCANA MEMBUNUH HITLER
Pada waktu Hitler berkuasa di Jerman dengan NAZI nya orang-orang Yahudi dibantai dengan ganasnya. Maka dua orang Yahudi Nikolas dan Perta berencana membunuh Hitler. Menurut pengamatan seorang mata-mata, Hitler selalu melewati suatu jalan menuju sebuah gedung seorang diri, antara pukul 3-4 sore.
Maka mreka mengamati gedung itu dari tempat tersembunyi,mulai pukul 2 siang.
Sementara dikediamannya,Hitler sedang flu sehingga dia tidak keluar hari ini.
Terang saja kedua Yahudi itu kebingungan.
“Sudah jam 6 kok si bajingan itu belum muncul,jangan-jangan dia mati lagi”,kata Perta.
“Iya kasihan juga dia, pasti ada yang membunuhnya”, balas si Nikolas. =======================================================================================================================
SURAT CINTA SEORANG HACKER
Seandainya hatimu adalah sebuah system, maka aku akan scan kamu untuk mengetahui port mana yang terbuka Sehingga tidak ada keraguan saat aku c:\> nc -l -o -v -e ke hatimu,tapi aku hanya berani ping di belakang anonymouse proxy, inikah rasanya jatuh cinta sehingga membuatku seperti pecundang atau aku memang pecundang sejati whatever!
Seandainya hatimu adalah sebuah system,
ingin rasanya aku manfaatkan vulnerabilitiesmu, pake PHP injection Terus aku ls -la; find / -perm 777 -type d,sehingga aku tau kalo di hatimu ada folder yang bisa ditulisi atau adakah free space buat aku?. apa aku harus pasang backdor “Remote Connect-Back Shell”jadi aku tinggal nunggu koneksi dari kamu saja, biar aku tidak merana seperti ini.

Seandainya hatimu adalah sebuah system,
saat semua request-ku diterima aku akan nogkrong terus di bugtraq untuk mengetahui bug terbarumu maka aku akan patch n pacth terus,aku akan jaga service-mu jangan sampai crash n aku akan menjadi firewallmu aku akan pasang portsentry, dan menyeting error pagemu ” The page cannot be found Coz Has Been Owned by Someone get out!” aku janji gak bakalan ada macelinious program atau service yang hidden, karena aku sangat sayang dan mencintaimu.

Seandainya hatimu adalah sebuah system,
jangan ada kata “You dont have permission to access it” untuk aku, kalau ga mau di ping flood Atau DDos Attack jangan ah….! kamu harus menjadi sang bidadari penyelamatku.

Seandainya hatimu adalah sebuah system, …?
Tapi sayang hatimu bukanlah sebuah system,
kamu adalah sang bidadari impianku, yang telah mengacaukan systemku!
Suatu saat nanti aku akan datang n mengatakan kalau di hatiku sudah terinfeksi virus yang Menghanyutkan, Ga ada anti virus yang dapat menangkalnya selain …kamu.
=======================================================================================================================

PRAKTEK JURUS MERAYU CEWEK DAR EMAIL
Si Asep sedang membaca emailnya, dan ada artikel menarik tentang cara berkenalan dengan (baca: merayu) cewek. Salah satunya adalah dengan memulai perbincangan seperti berikut :
Cowok : “Maaf, mbak. Mbak punya obeng, ngga?”
Cewek : “Ha? Nggak..”
Cowok : “Kalo nomer hp punya kan?”

…..
Akhirnya, Asep Surasep ingin mencoba “rayuan maut” tersebut.
Dan… Di suatu taman…

Asep : “Maaf, mbak. Mbak punya obeng nggak?”
Cewek : “Punya… Mau yang plus atau minus?”
Asep : “Eh?!?,..ngg..yang minus aja mbak. Kalo palu punya nggak?”
Cewek : “Punya juga.. nih..”
Asep : “(Damn..) ?? Kalo kunci inggris, ada nggak?” (dengan penuh pengharapan agar si cewek menjawab “tidak”)
Cewek : “Ooo.. itu juga ada… dari ukuran 10 sampai 20. Mas mau yang mana?”
Asep : “(buset…).. DAAMMMN…!!
F&^%**K…. To the point aja deh, mbak. Mbak punya nomer hape nggak?”
Cewek : “Ooo.. ini.. (sambil menyodorkan kartu nama dan brosur Ace hardware). Kalo mas butuh perkakas, hubungi saya aja. Saya kebetulan di bagian sales Ace Hardware, pusat perkakas yang terlengkap. Ace hardware gitu lho!!!…”
Asep : “….nasiiib….” (sambil pergi dengan tertunduk lesu..).
=======================================================================================================================

CARA DAN STYLE CARI KENALAN DI FRIENDSTER
Berikut ini adalah contoh-contoh Style Message untuk ajak kenalan orang yang kamu sukai di Friendster.
Style Nyelekit 1
Hmhmhm..tampangnya ok juga..tidak begitu cantik dan tidak begitu jelek pantas untuk jadi teman saya…ini email saya kirim@ketawa.com

Style Nyelekit 2
Walah, foto hancur begitu… kok PD sekali pasang di friendster? Apa nggak ada foto lain ? Kalau kamu mau saya add jadi temanku, tolong fotonya diganti dulu!

Style Nyelekit 3
Walah, kamu cantik tapi juga gendut sekali ya ? Tolong jangan add aku ya!

Style Nyelekit 4.
Kamu cantik tapi masih single, pasti kamu lesbi ya. kalau nggak lesbi pasti bohong. Kalau kamu marah atau tersinggung, jangan lewat email, kita ketemuan aja. Kalau nggak berani ketemuan, memang benar pasti kamu lesbi

Style PD 1
Kamu cantik tapi sayang sudah bercowok.
Sayang sekali cowok kamu jelek, item, miskin, tolol. Sebaiknya saran saya, jangan pernah jadian dulu kalau belum ketemu saya. Ini saya kasih kesempatan, nomor hp saya : 081-xxxx-x-xxxx.
Style PD 2
Aduh cantiknya , kenalan dong. kebetulan nih tampangku keren, pasti banyak yang kira kita pacaran, kalau aku lagi jalan sama kamu. Aku add kamu ya…

Style Standard
Hai, boleh kenalan nggak ?
Add aku ya di kirim@ketawa.com
Style Iseng
Boleh minta no HP dong, alamat rumah, telp rumah, alamat kantor, telp kantor bales ya!

Style Iseng 2
Tampang kamu mirip pacar saya!
Jangan-jangan kamu kembarannya ya ?
Style Iseng 3
Kamu mirip teman saya deh, atau jangan2 kamu memang pernah jadi teman saya, atau mungkin kita pernah ketemu kali ya di suatu tempat? Kamu merasa kenal aku nggak sebelumnya ?

Style Hopeless
Please dong… jadi temanku… aku tahu kamu cantik… aku jelek… tapi mau kan jadi temanku… Siapa tahu kita bisa jadian. Temanku di friendster baru 2 orang lho. Sudah 6 bulan minta add ke banyak cewek, tapi ditolak terus. Mudah-mudahan kamu mau, soalnya kamu kan baik, aku percaya kok kamu pada dasarnya baik, hati kamu pasti seputih kulit kamu.

Style Hopeless 2
Hai sayang, aku sudah bosan hidup nih, tolong dong, jangan buat aku bunuh diri. Aku lagi pegang pisau nih, siap-siap mau bunuh diri. Kalau kamu nggak mau add jadi temanku, kamu besok baca koran POS KOTA dan lampu merah ya. Pasti nama kamu disebut2 disitu. Aku kasih waktu 1 x 24 jam atau kamu besok baca headline ini. SEORANG PEMUDA MATI BUNUH DIRI KARENA DITOLAK AJAK KENALAN OLEH SEORANG BERNAMA XXXXX (nama kamu tuh !)

Style Tajir , Mupeng dan PD sekali
Kamu cantik dan sexy sekali, malam minggu besok jalan sama aku ya ini nomor hpku: 081-xxxxx-xxxxx, aku biasa bawa mobil mercedes benz serie 7, tapi kalau lagi males aku bawa jaguar aja, kalau kamu ingin yang biasa-biasa aja, aku juga baru beli Vios kok. O’ya Apartementku di sudirman lagi kosong lho, nanti kita bermalam minggu disana semalaman nggak apa-apa kan? Mudah-mudahan cowok kamu nggak keberatan. Kalau cowok kamu keberatan, aku punya pembantu wanita yang masih single, nanti suruh cowok kamu bermalam di kamar pembantuku aja ya.

Style Malu-Malu Mau
Hai… boleh kenalan nggak ?

Style Agresif Ngesellin
Hai, kenapa sih nggak mau kenalan sama aku. aku sudah kirim message 45 kali kok, dicuekin terus sih?
Memang kamu siapa? Memang saya siapa? Gue tahu elo cantik dan sexy, tapi bukan berarti bla blab lab labla blabla blablablabla
Style Sok Akrab 1
Hai kamu temannya si anu ya, aku tahu kamu dari si anu.
Bagaimana kabar kamu? Bapak-ibu gimana? Adik-kakak gimana? Sehat-sehat saja kan? Udah lulus atau udah kerja? Aku boleh add kamu ya?
Style Sok Akrab 2 + Nyelekit
Ya ampun, kamu masih inget saya? Aku kan dulu teman SD/SMP/SMA kamu, kamu kan dulu pernah nembak saya. Maaf dulu kamu saya tolak, soalnya kamu tuh dulu jelek banget, sekarang kok jadi cantik begini
? Operasi plastik di mana ya? Jangan lupa add aku ya, kalau kamu masih penasaran sama aku, nggak apa-apa kok kalau mau nembak aku lagi. Pasti aku terima dengan senang hati

Style Sok Akrab 3 + Ngegombal
Hai, denger-denger kamu habis putus ya dari si ‘anu’. Kamu pasti sedih sekali ya, bagaimana kalau saya datang ke rumah kamu untuk menghibur hati kamu yang luka? Aku tidak habis pikir bagaimana mungkin ada orang secantik kamu ini ada yang tega melukai hati kamu yang bening seindah kristal ini, pasti sangat menyakitkan buat orang secantik kamu. ini nomor hpku: 081-xxxx-xxxx

Style Gila 1
Kalau kamu sedang kesepian, mungkin saya adalah orang yang tepat untuk dijadikan pacar, kalau kamu sedang punya pacar, mungkin pacar kamu tidak ada apa-apanya dibandingkan saya, kalau kamu sedang merencanakan perkawinan, batalkan saja, nikahlah denganku saja, kalau kamu sudah kawin, tolong ceraikan suami kamu, kamu ditanggung tidak akan menyesal mendapatkan aku

Style Gila 2
Hai, kamu tolong lihat foto2 saya di friendster ya. Kalau kamu ingin lihat saya dalam keadaan polos/bugil, aku akan kirimkan fotonya dengan syarat kamu kasih saya nomor hp kamu…

Style Ngegombal 1
Aku tidak percaya dari 5 milyard penduduk dunia, ternyata ada satu makhluk termanis yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Makhluk itu adalah kamu. Kamu memang diciptakan khusus untukku. Terima kasih Tuhan telah mempertemukan belahan jiwaku lewat friendster.com. Sayang, will you marry me ?

Style Ngegombal 2
Oh My God, Finally I have found someone, and it was you !, give me your phone number soon, and i will pick you up as soon as possible. and we will looking for ‘pendeta/penghulu’ right now to bless our marriage. Do you agree with that?

Style Kurang Ajar 1
Hai. One Night Stand yuk! Nanti kamu boleh add aku deh jadi temanku

Style Kurang Ajar 2
Hai. Tarif kamu semalam berapa ?

Style Kurang Ajar 3 + Sok Akrab
Hai, kayanya kita pernah kenal deh, kamu kan selingkuhannya si ‘X’ teman saya yang istrinya 2.

Style Tolol
Hai, aku baru join di friendster, bisa tolong ajarin aku nggak caranya makai friendster? Tolong datang ya ke rumahku atau kantorku. Ini alamatnya blablablblblablablablabla

Style Tolol 2
Hai, boleh tanya nggak ya. Sekarang jam berapa ya? Maaf jam saya mati.

Style Tolol 3
Hai, boleh tanya nggak ya. kalau dari Blok M mau ke Bandung, naik bus nomor berapa ya?

Style Tolol 4
Hai, boleh tahu password kamu nggak? Aku lupa password aku, mungkin saja passwordku sama dengan password kamu


Sejarah Bahasa / Istilah Gaul

Oleh daniel, 24/04/06 dalam kategori Berita
“Nih Yee…”
Ucapan ini terkenal di tahun 1980-an, kalau tidak salah tepatnya November 1985 pertama kali di ucapkan oleh pelawak Diran, kemudian dijadikan bahan lelucon oleh Euis Darliah…
“Memble dan Kece”
Ini adalah ciptaan khas Jaja Mihardja, di tahun 1986 kemudian dimainkan dalam Film Memble tapi Kece yang diperankan oleh Jaja Mihardja sendiri dan Dorce Gamalama.
“Booo…”
Ini ucapan populer di pertengahan awal 90-an, pertama dipopulerkan oleh grup GSP, kalau nggak salah Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan yang pertama kali mengucapkan, kemudian kata-kata ini pernah diucapkan dalam lenong rumpi, tapi kata-kata ini populer dalam lingkungan pergaulan di kalangan artis, Titi DJ-lah orang yang benar-benar mempopulerkan ucapan ini.
“Nek…”
Setelah kata-kata Boo… tak lama kemudian muncul kata-kata Nek… bagi generasi yang SMA-nya di pertengahan 90-an pasti mengalami bagaimana populernya kata-kata ini, Ucapan Nek…pertama kali di ucapkan oleh Budi Hartadi seorang remaja di kawasan kebayoran yang tinggal sama neneknya, makanya dia sering ngucapin Nek… kebetulan dia latah jadinya setiap ngomong dia ngucapin Nek… Nek… eh lo mau ke menong, Nek! Itu contohnya si Budi kalo ngomong ke temennya, si Budi ini seneng gaul di wilayah Tjokro, Menteng… nah kebetulan ada banci menteng yang denger, kemudian si Banci itu ngikutin kata-kata si Budi, so… banyak Banci ngomong gaya Budi, jadi banyak orang mengira kata-kata ini di populerkan oleh para Banci.
“Jayus”
Di akhir dekade 90-an dan di awal abad 21, ucapan Jayus sangat populer, kata ini artinya lawakan yang nggak lucu, garing atawa tingkah laku yang mau ngelucu tapi nggak lucu orang yang mengucapkan ini adalah kelompok anak SMU yang bergaul di kitaran Kemang, konon ada seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil temen-temennya Jayus, soalnya Bapaknya bernama Jayus Kelana seorang pelukis di kawasan Blok M. Si Herman alias Jayus ini kalau ngelawak nggak pernah lucu, temannya yang bernama Sonny Hassan alias Oni Acan sering ngomentarin tiap lawakan yang nggak lucu dengan celetukan Jayus, ucapan Oni Acan inilah yang kemudian diikuti tongkrongannya di daerah Sajam, Kemang lalu kemudian merambat populer di lingkungan PL, dan anak-anak SMU sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL Fair2000 kata-kata Jayus ini banyak diucapkan.
“Jaim”
Ucapan Jaim ini di populerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku, pada suatu hari Pak Pur, begitu ia sering dipanggil, berpidato di hadapan anak buahnya untuk Jaim, inilah kutipan kata-katanya saudara-saudara sebagai pegawai negeri kita harus Jaim, apa itu Jaim, Jaim itu yah… Jaga Imej itulah awal kata-kata Jaim itu populer, kemudian seorang anak buah Pak Pur, Bapak Dharmawan Sutanto, yang punya anak bernama Santi Indraswara, pernah memarahi Santi untuk gak terlalu ngumbar ama temen-temen cowoknya, “San… kamu kalo jadi cewek harus Jaim..!!!” Santi bengong dengan muka begonya dia nanya, “Pa… Jaim itu apa seh..?” Pak Dhar langsung keluar kamar Santi sembari ngomong Jaim itu Jaga Imej… Santi yang masih bengong cuman ngucapin ooooh. Nah hari seninnya Santi pas upacara bendera dia ditugaskan jadi pembaca UUD 1945, di akhir kata dia gak sengaja ngucapin Jaim doooong… Kepala Sekolahnya langsung noleh ke Santi dan nanya ke Santi apa tuh Jaim, Santi dengan santai jawab, “Jaga Imej…Pak.” eh Kepala Sekolah dengan muka bego juga cuman ngucapin ooohh..
“Gitu Loooooooooohhh……..(GL)”
Kata GL pertama kali diucapin oleh Gina Natasha seorang remaja SMP di kawasan Kebayoran, Gina ini punya kakak bernama Ronny Baskara seorang pekerja event organizer, nah si Ronny ini punya temen kantor bernama Siska Utami, pada suatu saat Siska bertandang ke rumah Ronny, pas dia ketemu si Gina, Siska nanya Kakakmu mana si Gina ngejawab di kamar, Gitu Loooohhh… terus pas di tanya lagi Eh Gina kelas berapa! Sekarang si Gina ngejawab Kelas dua SMP Gitu looohhh… Yah namanya tamu, Siska trus nanya Gina, kalau yang benerin genteng bocor siapa seh? Gina ngejawab Siapa aja… Gitu Looohhh sampai sebelas pertanyaan selanjutnya si Gina ngejawab dengan kata-kata Gitu Looohh… Esoknya si Siska di kantor ikut-ikutan latah dia ngucapin kata Gitu Loooohhh… di tiap akhir kalimat kalo dia ngomong.
KIKIR
om tole dang ada ba pontar di dia pe kobong kalapa,hari itu hari minggu samua om pe pakarja om toleh ada kase libur.
Samantara di kobong om toleh rasa haus,gimana yah om toleh haga ndia pe pohon kalapa wah ada yg muda tu kalapa,lantaran so haus,om toleh bapanja no,sampe diatas om toleh bapilih tu kalapa yg masih muda tuk diminum toch,sudah ada ampa atau dalapan itu kalapa om toleh ada pete kong kase jato.
sudah itu om toleh lia kabawah e e om tole totopore lantaran pe tinggi sekali itu pohon kalapa yg om toleh ada nae akang, o do do kalau tau nyanda ba nae kita ,om toleh pe dalam hati. Lantaran kote om toleh nyanda tau bapanja pohon kelapa , karena so haus om toleh nae rupa trada sampe diatas so nyanda bisa turun.lantaran kota om toleh nyanda bisa bapanja, Om toleh bapegang kuat2 itu batang pohon sambil bapikir,gimana kalo kita jato,napa ada beberapa kalapa yg picah,jangan2 kalo kita jato rupa itu kalapa kita pe nasib !
Tiba2 didalam kekalutan om toleh ingat TUHAN, odo do om toleh ingat pai tua diatas,om toleh dalam hati basambahyang pa TUHAN,
oh Tuhan tolong do pa kita,kita mo turun nanti sampe dibawah kita bajanji mo kase satu ekor kerbau for TUHAN, sudah, abis itu om toleh turun pelan2 no ,kira2 beberapa lama komang om toleh balia kabawa e so ditengah2 om toleh pe posisi tinggal setengah lagi sampe e om toleh basambahyang lei ,TUHAN kita so sampe setengah nih terimah kase neh (pikiran om toleh tinggal setengah toch so sampe) dia berubah fikiran lei, Tuhan kalo sampe dibawah kita mo kase satu ekor babi tolong do e pa kita ya Tuhan ( toleh pe kikir mucul) sudah toleh baturun lei pelan2,kira2 beberapa lama om toleh bahoba kabawa e so tinggal kurang lebe satu meter om toleh pe pikiran so deka sampe ditanah,tiba om toleh kase jato di pe badan sampe dibawa dia bicara TUHAN lantaran kita jato dibawa kita pe janji pa TUHAN batal neh, so impas napa kita ada jato no (KONCUDO pe BIANG)
blog Benny Oscar Sumual | login atau daftar untuk memberikan komentar
Dikirimkan oleh chris komarga pada Sel, 05/12/2006 - 04:15.
huahahaha, bukang main om Tole pe koncudu nidia!
Suatu hari tu kerbau lagi bapajeko kong tapilisi tatindis pa peitua pe badan, langung peitua flao menghadap om Petrus di pintu sorga, kage kamari tu pintu nimau tabuka for dia dengan heran dia tanya, "Om Pambae, kiapa kita nyanda dapa kase maso?" Kong Om Petrus manyao, "Orang Koncudu ele di bumi cuma mo dapa brapa papan plat deng kavling 1x2 m2, no kalu di sorga...???" YAH CUMA PINTU PLAT JO YANG ADA MANGANGA DI MUKA :)
login atau daftar untuk memberikan komentar
"Takut Akan Tuhan Adalah Permulaan Pengetahuan"

Menyesal Punya Nama Dalijo

Oleh daniel, 20/10/07 dalam kategori Humor & Cerita Lucu
Dua orang bapak berdebat soal nama mereka, dia menyesal namanya Dalijo.
Dalijo: “Saya menyesal punya nama Dalijo.”
Poerwito: “Kenapa menyesal, bukankah nama penting buat kita?”
Dalijo: “Penting, tapi aku korban perasaan.”
Poerwito: “Kok bisa…?”
Dalijo: “Semua orang di sini memanggilku ‘Kak Dal ijo’… ‘kadal ijo’… ‘kadal ijo’.”

ROBOT PENDETEKSI KEBOHONGAN
leh daniel, 23/10/07 dalam kategori Humor & Cerita Lucu
Budi adalah seorang profesor penemu ulung, dia berhasil menciptakan robot yang bisa mendeteksi kebohongan, dia membuat robot itu sedemikian rupa sehingga ketika mendengarkan kebohongan, sang robot akan langsung menampar si pembohong itu…
Budi dengan bangga membawa robot itu ke ruang keluarga dan menunggu anaknya pulang… tapi anaknya tak kunjung pulang… ditunggu-tunggu baru sore hari sang anak pulang…
“Kamu dari mana? Kok pulangnya telat?” tanya si Budi.
“Ada pelajaran tambahan pa…” jawab sang anak.
*PLAK*
Sang robot menampar si anak…
“Nak, ini adalah robot ciptaan ayah, dia akan menampar siapapun yang berbohong..! sekarang katakan dengan jujur, kenapa pulangnya telat??!”
“Maaf ayah.. aku habis menonton film di rumah teman…”
“Film apa?”
“Film Sinetron pak!”
*PLAK*
“Ayo katakan dengan jujur film apa??”
“Maaf Ayah… saya menonton film porno…”
Mendengar itu marahlah si Budi.
“Kamu itu yach… kecil-kecil uda nakal, mau jadi apa kamu nanti besar? Kurang ajar kamu yach… bikin malu ajah… perbuatan yang benar-benar memalukan!!! Papa waktu seumuran kamu gak pernah melakukan hal senakal kamu…!”
*PLAK*
Budi ditampar sang robot.
Suasana hening untuk beberapa saat…
Istri Budi kemudian masuk datang dan langsung berkata… “Huh, sama aja kelakuannya, apel gak akan jatuh jauh dari pohonnya kan? Ya gimanapun juga dia anak elo, jadi…”
*PLAK*
Sang robot menampar istri Budi sebelum sang istri sempat menyelesaikan kata-katanya…
Dan semua terdiam…
KITA BISA JADI WARTAWAN
Kalau melihat sosok wartawan, mungkin yang ada di kepala kita adalah kerjaan mencari berita, ketemu orang-orang terkenal, dan menjadi saksi sebuah peristiwa secara langsung. Wajar saja kalau melihat kerjaan kayak gitu bikin kita jadi kepingin mencoba.
Kayak apa sih enaknya jadi wartawan?
Tapi sebelum bertanya, mungkin beberapa temen kita dari dulu sudah melakukannya. Mereka sudah sibuk aktif di majalah sekolah, mading, atau kegiatan meliput peristiwa yang lain. Kebanyakan dari mereka awalnya tertarik tulis-menulis. Sebagian lagi pastinya karena suka sama hal-hal yang menantang. Malah, ada yang awalnya hanya hobi berburu artis.
Gue awalnya suka mendokumentasikan sebuah peristiwa. Ditambah lagi sekarang banyak pensi, gue jadi penasaran pengin ngobrol sama artis. Terus gue rekam semuanya, kata Andita Rafi, siswa kelas III SMA 14 Jakarta yang sejak SMP sudah menggeluti dunia jurnalistik lewat majalah sekolah.
Bisa jadi, pensi adalah pemicu minat teman kita yang ingin berkecimpung di dunia jurnalistik. Gimana enggak, begitu ada sekolah yang menggelar pensi, di saat itu juga banyak bintang tamu bertebaran. Huaaa... pastinya banyak berita di sana.
Bagi Rafi, pensi adalah saat yang tepat untuk mempraktikkan ilmu jurnalistik yang dia dapat di sekolah. Waktu masih SMP, tenaga pengajar di ekskul jurnalistik sekolahnya sampai didatangkan dari kantor berita Antara. Nah, begitu menginjak SMA, Rafi pun makin beraksi gila-gilaan begitu ada pensi. Tujuannya cuma satu: pengin ngobrol bareng sama musisi idola temen-temennya.
Wajar saja kalau si Rafi sampai semangat banget kayak begitu. Soalnya waktu ikutan majalah sekolah di sekolahnya, liputan atau artikelnya lebih berkisar seputar gaya hidup remaja, tentang sekolah sendiri, atau aneka tips sampai psikologi. Rafi dapat kesempatan besar ketemu artis justru waktu dia bergabung di sisipan Koran SMA Majalah Hai.
Lewat wadah ini, keterampilan jurnalistik Rafi dari mulai motret sampai wawancara narasumber mulai terasah. Narasumber, dalam kamus Rafi, adalah artis yang pengin dia korek keterangannya. Soalnya, dia enggak mau dapat informasi tentang musisi idola lewat orang lain. Makanya gue selalu pengin memburu bintang tamu di pensi. Gue pengin dengar langsung jawaban mereka dari pertanyaan-pertanyaan gue sendiri, ujar cowok yang sempat menjabat wakil pemimpin redaksi di majalah sekolahnya waktu SMP.
Selama di koran SMA, Rafi sudah pernah mewawancarai artis-artis baru yang lagi naik daun macam J-Rocks dan Maliq DEssentials. Band-band itu dia temui di berbagai pensi di Jakarta.
Lain lagi cerita Irfan dari SMA 1 Parung. Kiprahnya di koran sekolah membuat dia makin punya stok ide-ide segar. Asyiknya ikutan koran sekolah tuh, kalau lagi terlibat proses kreatifnya. Idenya bukan cuma bikin artikel atau liputan. Tapi juga acara kayak seminar dan talk show gitu, ujar cowok berkacamata ini semangat.
Memang sih, sebagai ketua redaksi (begitu sebutan jabatannya), Irfan memegang kendali penyaluran ide-ide segar tadi. Dalam majalah sekolahnya yang bernama Dewa 17 (beneran man, ini memang nama majalahnya!), Irfan mengatur semua isi tulisan yang terdiri dari D.U.D.U (Dari Untuk Dengan Ucapan), rubrik bebas, laporan utama, dan hiburan.
Kami memang jarang melakukan liputan event hiburan. Jadi untuk hiburan, paling kami isi dengan lirik lagu dan karya-karya seperti puisi dari teman-teman, ungkap Irfan.
Satu-satunya liputan event hiburan yang dia liput untuk keperluan artikel di majalah Dewa 17 adalah waktu ada launching film Tentang Dia di Plaza Semanggi beberapa waktu lalu. Di sana dia dapat kesempatan mewawancarai Fauzi Baadila sebagai bintangnya. Asyik kan?
Bukan cuma itu. Sudah puas bikin artikel buat majalah sekolah, Irfan langsung jadi penggagas seminar di sekolahnya. Idenya juga berawal dari fenomena pengarang-pengarang muda yang lagi menjamur. Dengan niat memotivasi teman-temannya untuk bikin novel remaja, Irfan menggelar temu pengarang bersama penulis-penulis dari Lingkar Pena Publishing House. Di situ responsnya asyik banget. Beberapa anak tertarik untuk mengirimkan tulisannya ke redaksi Lingkar Pena. Yang lain juga sibuk mencatat syarat-syarat apa saja yang dibutuhkan sebuah tulisan agar bisa dibuat menjadi sebuah buku.
Gue seneng aja acaranya sukses banget. Yang bikin gue bangga, itu berasal dari ide gue semua, kenang Irfan. Nah kalau sudah gini, selain dapat ilmu untuk bikin tulisan, acara temu pengarang tadi bisa juga jadi bahan tulisan buat majalah sekolah, begitu pikir Irfan.
Bener tuh!
Ditinggal artis
Kerjaan sebagai wartawan sekolah memang enggak jauh beda sama wartawan profesional. Sama-sama harus punya ide untuk tulisan, mengatur jadwal kerjaan sendiri, sampai harus punya kemampuan menembus narasumber.
Pengalamannya juga enggak jauh beda. Mulai dari penggodokan ide di rapat redaksi, dikejar deadline, serunya liputan, sampai susahnya ketemu narasumber dan artis, semua juga dirasakan sama wartawan putih abu-abu ini.
Dengar saja cerita Irfan yang bisa mewawancarai Fauzi Baadilla di acara launching film Tentang Dia. Awalnya memang ciut. Bayangin aja, dia di tengah para wartawan profesional, dia harus berusaha eksis supaya bisa dilihat sama panitia launching. Soalnya, setelah press conference, ternyata ada sesi wawancara.
Saat itu gue langsung memberanikan diri aja mendaftar untuk wawancara. Untung gue kebagian. Akhirnya gue bisa juga wawancara untuk majalah sekolah gue. Puas rasanya! cerita Irfan yang akhirnya tertarik juga untuk ikutan koran SMA.
Kalau cerita Rafi lebih nyebelin lagi. Waktu dia meliput sebuah pensi, dia sudah tembus sampai backstage. Di belakang panggung, dia pun sudah dikasih izin untuk mewawancarai band yang mengusung J-Music ini. Para personelnya pun juga sudah berkumpul.
Pas mau mulai wawancara tentunya Rafi langsung konsen ke sang vokalisnya. Eh, di tengah obrolan, satu persatu personel cabut meninggalkan mereka berdua. Keruan, hal ini membuyarkan konsentrasinya. Daripada kelihatan bodoh, akhirnya wawancara terus dilanjutkan. Para personel lainnya dikumpulin lagi pas sesi pemotretan.
Sumpah, gue enggak tau kenapa mereka pada ninggalin gue. Apa karena gue lagi ngobrol sama vokalisnya kali ya? Untung mereka enggak susah dikumpulin lagi pas pemotretan, ujar Rafi sambil membayangkan kejadian waktu itu.
Rafi pun selalu membuat foto kenangan pas dia dapat kesempatan mewawancarai artis. Foto itu juga membuatnya bangga akan kerja kerasnya selama jadi wartawan sekolah.
Lumayan, selain dapat foto bareng, gue juga dapet cerita yang bagus dari mereka, tambahnya.
Hei, ternyata selain pengalaman, hasil kerja keras para wartawan sekolahan ini memang membuahkan rasa bangga yang gede banget buat teman-teman kita. Tentunya, sebagai bekal, mereka juga harus punya kemauan keras dan keberanian dulu untuk memulai kerjaan ini.
Siapa yang berani coba?
YORGI GUSMAN, Tim MUDA
BELAJAR MENGELOLA ORGANISASI MELALUI
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
Pada bulan Agustus 2006 Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Lazuardi GIS - Junior High terbentuk dengan diketuai oleh Muhammad Shiddiq (Grade 8 Buleleng). Di awal masa kerjanya OSIS langsung menghidupkan kegiatan-kegiatan mandiri para siswa, yaitu majalah dinding (mading) dan band sekolah. Sambutan hangat dari para siswa maupun guru merangsang OSIS untuk bergerak lebih jauh dengan menjalankan berbagai program lainnya. OSIS Lazuardi GIS—Junior High berencana mengadakan acara-acara seperti turnamen olahraga, radio sekolah dan beberapa acara kerohanian dan kesenian.
Di bawah bimbingan Wakil Kepala Sekolah Mr. Jafar Ahmad, para pengurus OSIS secara rutin mengadakan rapat untuk membicarakan tentang perencanaan dan pelaksanaan berbagai program dimaksud. Salah satu usaha untuk menimba ilmu bagaimana mewujudkan program OSIS adalah dengan mengunjungi SMA Lazuardi pada tanggal 20 November 2006. Para pengurus OSIS yang berkunjung ke sana adalah ketua, wakil, bendahara, sekretaris, ketua bidang seni serta seksi dokumentasi.
Rombongan disambut oleh kakak-kakak pengurus OSIS SMA Lazuardi GIS  yang dipimpin oleh Kak Kanita. Di sana kami melihat jalannya radio sekolah yang ternyata tidak terlalu rumit. Radio sekolah selain berguna untuk having fun juga  agar membuat para siswa lebih berani bicara dan mendapatkan pengalaman baru.
Sebagai sebuah organisasi baru, kami memanfaatkan kesempatan studi banding ini untuk bertukar pikiran sebanyak-banyaknya tentang bagaimana mengelola organisasi dan merealisasikan program. Kami belajar mengenai bagaimana mengadakan pentas seni (pensi), mencari sponsor untuk berbagai kegiatan dan hal-hal yang sebaiknya  dilakukan agar organisasi sekolah ini berkembang.
Kak Kanita juga berbagi pengalaman cara menyelenggarakan turnamen Laz Fair yang telah sukses dijalankan tahun ini. Kak Kanita menjabarkan dengan lengkap bagaimana cara mengkoordinasi seluruh kegiatan mulai dari pengajuan proposal hingga pelaksanaannya. Ternyata membuat acara seperti Laz Fair tidak semudah yang dibayangkan! Segalanya harus dipikirkan dengan matang dan bahkan persiapannya mencapai tiga bulan. Salah satu tantangan beratnya adalah mendapatkan sponsor, dan mencari sponsor itu tidak mudah. Harus pintar membujuk. Belum lagi membuat proposal yang selain harus singkat tanpa basi-basi, juga harus padat dan menarik. Semua itu membutuhkan kerja keras dan ketekunan.
Kunjungan ini kami manfaatkan pula untuk menilik mading SMA Lazuardi berhubung kami belum terlalu berpengalaman menerbitkan mading sekolah. Ternyata membuat mading sekolah itu tidak perlu selalu mengambil artikel dari majalah, bahkan akan lebih baik bila berita dan artikel dicari dan ditulis sendiri. Singkat kata, para pengurus OSIS SMP benar-benar mendapatkan manfaat yang sangat berarti dengan kunjungan ke SMA Lazuardi tersebut.
 Setelah kunjungan tersebut, kami semakin terinspirasi dan mulai berusaha keras untuk meningkatkan kualitas organisasi yang menjadi tempat bernaung para siswa ini. Dalam waktu dekat kami mulai merintis penyelenggaraan turnamen dan radio sekolah.  OSIS Lazuardi GIS—Junior High berupaya untuk berbuat yang terbaik, yang akan membuat Lazuardi GIS semakin maju dan berkembang.
(Anisa Saraayu, Siswa Grade 8 Buleleng, Sekretaris OSIS Lazuardi GIS—Junior High)


QUO VADIS REMAJA
"Mengkritisi Penyimpangan Paradigma Terhadap Remaja
"
" Hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang meninggalkan dibelakang mereka generasi yang lemah, dimana mereka khawatir akan kesejahteraan mereka (masa depan mereka). Oleh karena itu, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar ". (QS An-Nisa ayat 9)

Dalam ayat diatas apabila kita simak secara mendalam baik secara eksplisit maupun implisit, Allah memberikan pemahaman kepada kita betapa kita harus waspada dan mewaspadai mengenai citra generasi masa depan. Terutama dalam konteks mempersiapkan mereka untuk menyongsong hari esoknya. Hal ini dikarenakan, merekalah yang akan melanjutkan estafet kehidupan pada masa yang akan datang. Dengan harapan, agar mereka dapat menjadi generasi yang hidup dan berkembang sesuai dengan zamannya serta mampu merumuskan dan menjawab persoalannya sendiri secara kreatif dan mandiri.

Generasi masa depan dalam terminologi Ilmu Psikologi Perkembangan Jiwa dikenal dengan istilah REMAJA. Dipundak merekalah diletakkan kata kunci baik dan buruk serta hancur dan tidaknya peradaban masa depan. Hal ini memberikan pengertian bahwa upaya untuk menyiapkan serta meniti pembinaan kepada mereka mutlak harus dilakukan dengan serius dan berkesinambungan.

Bukan sebuah kemustahilan serta cerita kosong tanpa makna, apabila manusia sekapasitas Nabi Zakariah, didalam Al-quran disebutkan sedemikian khawatirnya akan sepeninggalan berliau. Dalam artian, siapa yang akan melanjutkan dan meneruskan penerangan api kebenaran sesudah beliau wafat. Dengan berlinang air mata beliau berdoa kepada Allah agar dikaruniai generasi masa depan yang mampu menjawab problematika kehidupannya serta mampu berkiprah sesuai dengan jamannya. Begitu juga yang dikhawatirkan oleh Nabi Ibrahim, Nabi Ya’qub, dan lainnya.

Kekhawatirkan terhadap nasib generasi masa depan sebenarnya cukup beralasan karena panah waktu begitu cepat bergulir, zaman terus bergerak dengan benturan-benturan yang tak tentu arahnya. Kita semakin tidak dapat membedakan mana budaya asli dan mana budaya asing, semua perilaku anak manusia mulai sarat dengan kepentingan-kepentingan baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. Apabila fenomena ini tidak dicermati dan dicarikan solusi, maka sedikit demi sedikit umat Islam terutama generasi mudanya akan mengucapkan selamat tinggal kepada agama, "The Age of Discontinuity", demikian yang dikemukakan oleh Peter F. Druke.

Sementara pertanyaan-pertanyaan mendasar bukan saja selalu membayangi tetapi juga menuntut secepatnya ada solusi cerdas dan kreatif, misalnya : Bagaimana warna generasi sesudah kita ? Siapa yang bertanggung jawab membentuk generasi ideal ? Siapa yang bertanggung jawab untuk meneruskan risalah kebenaran terutama risalah kebenaran yang ada didalam Al-Quran ? Rangkaian pertanyaan tersebut terasa mengetarkan kalbu, membangkitkan sukma dan selalu menggelisahkan pikiran kita semua.

Sebuah usaha untuk mempersiapkan generasi masa depan yang mampu mempunyai kualifikasi moral dan intelektual bukanlah perkerjaan yang sederhana. Ini adalah pekerjaan yang sulit karena menyangkut suatu rekayasa peradaban yang berdimensi imaterial, yang secara empiris sulit untuk dicerna. Bukti telah berbicara, walaupun lembaga-lembaga pendidikan telah banyak berdiri dan menjamur dimana-mana dengan ciri khas metode pembelajarannya masing-masing, tetapi bersamaan itu pula masih terjadi sesuatu yang berada diluar perhitungan kita.

Dekadensi moral yang membawa kepada dehumanisasi (penurunan derajat dan kualitas kemanusiaan) yang lahir dalam bentuk pelanggaran-pelanggaran moral, kenakalan remaja, dan semakin seringnya terjadi tawuran antar pelajar, merupakan salah satu bentuk dekadensi moral yang dicemaskan oleh berbagai kalangan.
Kondisi ini semakin diperparah oleh hadirnya --apa yang diistilahkan dengan-- globalisasi dan informasi. Hal ini sebagai konsekuensi logis dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (tanpa harus menolak nilai-nilai positif dari hasil kemajuan IPTEK yang selama ini telah mendatangkan kemudahan-kemudahan dalam pemenuhan hidup manusia).

Namun dibalik semua kemajuan itu ada pula kecendrungan yang nampaknya telah keluar dari batas-batas kewajaran. Perubahan terhadap etika pergaulan telah bergeser pada titik yang paling kritis sehingga dapat kita saksikan sendiri betapa kehidupan sekarang ini sudah kering dari nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan kefitrahan yang seharusnya mendasari perilaku setiap manusia.

Dari realitas tersebut, maka amat wajar kalau muncul pertanyaan : Bagaimana dengan masa yang akan datang yang kepastiannya akan segera hadir ? Apa yang akan dihadapi oleh generasi sesudah kita dan bagaimana mereka menghadapinya ? Apakah kita pernah memperdulikan mereka dengan memberikan kontribusi dalam bentuk pemikiran positif, atau malah hanya bisa menyalahkan mereka saja ?

Memperhatikan pertanyaan tersebut, tanpak semakin nyata bahwa persoalan untuk mempersiapkan generasi masa depan yang pasti akan diwakili anak-anak remaja yang juga adik-adik kita merupakan persoalan yang paling urgent. Itu bukanlah tanggung jawab siapa-siapa tetapi tanggung jawab kita bersama. Dimana pembinaan, pendidikan dan pengajaran yang sungguh-sungguh disertai dengan do`a adalah merupakan pilihan terbaik.

Untuk mereka (siapapun juga) yang pernah memiliki paradigma keliru tentang remaja, yang pernah mencoba mematahkan, bahkan mencoba menghancurkan masa depan generasi muda dengan selalu menyalahkan mereka, tanpa pernah sekalipun memberikan solusi konkrit, sudahilah cara-cara seperti itu. Arahkan mereka, rangkullah mereka, jangan jauhi mereka.

Untuk adik-adik remaja yang pernah nyaris tergelincir dijalan yang dipenuhi kerikil–kerikil tajam dan sekarang sedang berusaha berproses menuju kearah yang lebih baik, biarkanlah bila masih ada orang yang apriori, membenci, bahkan sekali-kali masih mencoba memfitnah anda, janganlah semua itu membuat anda terus terpenjara oleh kesedihan, yakinlah Allah pasti akan tetap selalu mencintai anda. Tataplah masa depan dengan senyum manis dan indah. Percayalah, badai pasti akan berlalu. Wa Allahu A’lam.


*) Sekretaris Divisi Pendidikan dan Pelatihan Yayasan Lembah Arafah

Mau gaul Hati -hati Lho...


Kedua, istilah gaul untuk benda. Benda-benda yang disebut barang gaul, sebenarnya adalah barang yang udah nyimpang jauh dari fungsi utamanya. Sandal gaul misalnya, ga lagi sebagai alas kaki untuk jalan. Cuma buat gaya doank. Kacamata gaul, ga lagi untuk melindungi mata dari sinar mentari. Justru dipake buat nambah pede. Model retro, warna cerah, stiker Dora, ditambah whiper yang bergoyang untuk ngelindungi pandangan mata dari air hujan (hu.. dasar sakit!!).

Nah, kedua makna gaul tadi, baik untuk yang namanya orang ataupun benda, ga bisa dipisahkan. Mudah ditebak. Ujung-ujungnya, ngebawa gaya hidup alias life style. Orang yang sudah make asesoris gaul, kayaknya ga komplit kalo ga nyatu ama pola hidupnya yang katanya juga gaul. Seperti sayur tanpa kuah, ga seger gitu. Mulai dari caranya ngomong, sampe dandan, semua kalo bisa pake tata cara gaul. Tentunya, gaya hidup yang ditawarin bukanlah gaya hidup yang serba biasa dan sederhana. Jauh dari itu. Justru gaya hidup serba hedonis dan kapitalis alias menilai segalanya dari uang, jadi rujukan dalam menjalani hidup. Bahkan kalo perlu, harga dirinyapun bisa dijual, asal dapat kekayaan plus keinginan, meski cuma sekedar untuk beli pulsa handphone. So, jadilah remaja-remaja kita menjadikan asas manfaat sebagai modal utama dalam interaksi sosial. Terutama cara bergaul dengan rekan-rekannya, baik yang sesama jenis maupun dengan lawan jenisnya. Awas nyetrum....stop kontaknya masih nempel.

Gaul yang Salah Kaprah

Dalam konteks yang seperti ini, ga heran, tak sedikit booming kemaksiatan di dunia remaja. Atas nama dan latar belakang gaul kek, modern kek, kebebasan kek atau apapun namanya. Ga ada lagi pertimbangan agama di dalamnya. En, ga cukup dirinya yang jadi korban keganasan budaya barat, tapi seringkali teman-temannya juga diseret ikut serta. Fenomena gaul yang awalnya hanya sekedar istilah untuk orang yang gampang nyambung dan up to date serta barang-barang nyeleneh buat begadang, jadi bergeser ke arah pandangan hidup dan life style. Malah, sebagian besar memaknai gaul adalah kebebasan, di dalamnya termasuk seks bebas. Walah-walah.

Bahkan, revolusi seks yang dulu mencuat di Amerika Serikat dan Eropa di akhir 1960-an seolah sudah merambah ke sini, apalagi lewat piranti teknologi informasi, dan sarana hiburan yang makin canggih. Hasil riset Synote tahun 2004, ngasih black spot buat pergaulan remaja kita, yang konon udah sampe titik nadir. Riset dilakukan di empat kota yakni Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan. Dari 450 responden, 44% mengaku berhubungan seks pertama kali pada usia 16-18 tahun. Sebanyak 40% responden melakukan hubungan seks di rumah. Sedangkan 26% melakukannya di tempat kos, dan 20 % lainnya di hotel (gatra.com).

Ciloko tenan, para remaja mungkin aja ada yang berargumen pantang mundur, nyebut kalo kebebasan seks identik ama pergaulan kehidupan modern. Padahal, menurut seksolog dokter Naek L. Tobing, seks bebas adalah kehidupan primitif. Seks bebas terjadi sebelum agama lahir, katanya. “Ketika peradaban semakin maju, dan ilmu pengetahuan berkembang, seks bebas ternyata terbukti membawa banyak persoalan. Selain merusak tatanan sosial juga menyebarkan berbagai penyakit gawat.” Lanjutnya. Ga cukup di situ. Akibat bebas gaul, kasus aborsi jadi tren, hanya untuk sekedar menghilangkan malu akibat berbuat mesum, remaji yang hamil mau membunuh jabang bayinya tanpa ampun. Dra. Clara Istiwidarum Kriswanto, MA, CPBC, psikolog dari Jagadnita Consulting, menyebutkan beberapa survei yang dilakukan di Jakarta, sekitar 6-20 persen anak SMU dan mahasiswa di Jakarta pernah melakukan hubungan seks pranikah. Kenapa mereka ngelakuin itu? Sebagian besar menjawab, kalo hal itu bagian dari remaja gaul. Malah, sebanyak 35 persen dari mahasiswa kedokteran di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta sepakat tentang seks pranikah. Malu toh neng. Nah, dari 405 kehamilan yang tidak direncanakan, 95 persennya dilakukan oleh remaja usia 15-25 tahun. Angka kejadian aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta kasus, 1,5 juta diantaranya dilakukan oleh remaja.

Sedangkan poling yang dilakukan di Bandung nunjukin kalo, 20 persen dari 1.000 remaja yang masuk dalam poling pernah ngelakuin seks bebas. Diperkirakan jumlah remaja yang melakukan seks bebas sekitar 38-53 ribu. Dari 200 remaja putri yang melakukan seks bebas, setengahnya kedapatan hamil. Dan 90 persen dari jumlah itu melakukan aborsi (momipopi.com). Jadi apa remaja negeri ini?

So sobat, inilah yang terjadi kalo awalnya kita udah salah persepsi tentang istilah gaul. Kesalahan itu terus diyakini. Dan akhirnya dijadikan pegangan hidup. Makanya, mulai sekarang ati-ati deh dalam ambil istilah. Karena, kalo istilah itu ga sesuai ama Islam, haram loh mengambil, menerapkan dan nyebarluaskan. Sobat, bukan hanya istilah gaul yang salah kaprah udah disiramkan ke negeri lumpur Lapindo ini. Istilah-istilah lain untuk remaja seperti funky, jilbab gaul, pacaran, valentine, dan haloween juga jadi pemahaman yang salah kaprah di benak remaja. Lebih luas lagi, istilah yang bertentangan dengan Islam seperti nasionalisme, demokrasi, HAM, kebebasan, kesetaraan gender, pluralisme, dan liberalisme, udah ditanam dalem-dalem di pikiran ortu dan guru kita. Pusiing!! Trus gimana donk kita? Apa kita cuma diem doank? Jawabnya: Ya enggaklah!!

Islam, Benteng Dirimu

Sobat, makin santernya serangan instant culture dari budaya barat, mau ga mau kudu bikin kita serba waspada. Jangan asal percaya. Apalagi terus ngidrus ngalor ngidul. Allah SWT merintahkan kita untuk merujuk pada sumber asli istilah itu, sehingga kita ga salah langkah. Allah SWT berfirman dalam sebuah kisah di Al Qur’an, “Dia berkata: Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu. (TQS. Al Kahfi: 70).

Islam kudu dijadikan sandaran untuk menilai segala sesuatunya. Hal ini bisa kita lakukan, kalo kita rajin mengkaji Islam, sering bareng ama anak-anak yang shaleh (ehm...siapa ya?) dan dakwah pada rekan-rekan kita. Dengan ini, istilah yang positif buat pikiran dan benak kita akan terjaga. Masuknya istilah-istilah ga bergizi cuma akan buat pikiran kita keruh. Contoh, istilah dugem dan free sex. Boleh aja sih, kita ngerti istilah-istilah itu, cuma tujuannya supaya kita tahu kesalahan dan kerusakannya. Bukan untuk dipahami dan diamalkan. Catet!

Of course, kudu diimbangi ama masuknya istilah positif ke pikiran kita. Kalo kita malas dengerin nasihat dari orang lain soal kiat-kiat belajar, kita akan sulit untuk naikin prestasi di sekolah. Begitu juga kalo kita merasa gerah dan suntuk untuk ngaji, kita ga akan bisa punya pikiran yang sehat dan iman yang kuat…Ingat lho sobat, orang yang punya perilaku buruk adalah cerminan kurangnya masukan informasi dan nasihat yang berguna, dan terlalu banyak mengkonsumsi informasi salah yang merusak pikiran.
So, mau gaul? Ati-ati lho. (dy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar